Monday, January 21, 2013

coffee de' love


Coffee de' love

scene 1

Situasi 1 : coffee house di pinggir jalan ( Aisyah Nur Iman ) , petang
Habisnya sujud terakhir waktu asar yang redup, Iman seperti biasa menghabiskan petangnya di sebuah coffee house di pinggir jalan, berbekal sebuah novel  dia duduk di satu sudut meja. Agak jauh sedikit dari orang lain. Kedengaran bunyi lagu ( Imagine by John Lennon ), memecahkan kesunyian di setiap sudut coffee house tersebut.

Iman
( senyum )
One Espresso please, with a cream and less sugar

Waiter
( senyum )
Sure, a minute okay.  Here you’re coffee. Its 3 bucks thank you and have nice day

Iman
(senyum )
Thank you.


Iman seorang kaki novel, tapi bukan semua novel dapat menambat hatinya, dia lebih sukakan hasil tulisan yang berbentuk cozy dan abstrak. Pernah dia menghabiskan sebuah novel sekuntum bunga sekeping kad karya ahadiat akashah. Iman menghidu Espresso yang masih panas itu, baginya sebelum minum elok nikmati aromanya terlebih dahulu. Lagaknya bagaikan orang yang ketagih dadah. Lebih dekat lagi coffee addict.
Pelayan di coffee house itu sememangnya sudah biasa menerima Iman sebagai regular customer, belum Iman order pastinya mereka tahu coffee kegemaran Iman.

Bunyi suara Paul McCartney the beatles ( Yesterday ) sepertinya memahami hujan renyai-renyai di luar coffee house, Iman khusyuk membaca novel dan sebelah tangannya pula memegang secawan espresso.

Yesterday, all my troubles seemed so far away,
Now it looks as though they're here to stay,
Oh, I believe in yesterday,

I believe in yesterday. ( di kaki helaian novel ).

to be continued

No comments:

Post a Comment